
Mengelola keuangan setelah menikah seringkali menjadi perdebatan di antara pasangan, terutama terkait keputusan apakah tabungan harus digabung atau dipisah. Para perencana keuangan menyepakati bahwa tidak ada jawaban tunggal yang benar atau salah; pilihan terbaik sangat bergantung pada dinamika hubungan, tingkat kepercayaan, komunikasi, serta tujuan finansial masing-masing pasangan.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini, menyarankan agar rekening tabungan transaksional suami dan istri tetap dibuat terpisah. Namun, untuk rekening simpanan atau investasi dengan tujuan spesifik seperti dana darurat keluarga yang jumlahnya terus bertambah, bisa digabungkan dan memerlukan persetujuan kedua belah pihak setiap kali akan digunakan. Mike menekankan pentingnya pendelegasian penggunaan uang yang jelas serta rutin mencetak rekening koran untuk menjaga tertib administrasi dan kepercayaan. Senada dengan itu, perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, menyatakan bahwa rekening bersama baru diperlukan jika pasangan merasa perlu mengontrol keluar masuknya uang secara kolektif. Ia menambahkan bahwa berbagi PIN ATM untuk kondisi darurat sah-sah saja asalkan diiringi kejujuran dan keterbukaan.
Keuntungan Menggabungkan Tabungan
Menggabungkan tabungan memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya adalah terciptanya transparansi keuangan yang lebih baik, di mana semua pemasukan dan pengeluaran terlihat jelas, membangun kepercayaan dan mencegah kecurigaan. Ini juga mempermudah proses penyusunan anggaran bersama untuk kebutuhan rumah tangga seperti pembayaran listrik, cicilan, dan pendidikan anak. Rekening gabungan dapat mendorong rasa tanggung jawab bersama terhadap keuangan keluarga dan lebih praktis untuk mencapai tujuan finansial bersama seperti membeli rumah atau dana darurat. Beberapa perencana keuangan bahkan berpendapat bahwa mengelola keuangan bersama dapat meningkatkan kemesraan dan kepedulian antar pasangan, serta mendorong kedewasaan melalui pengorbanan bersama untuk tujuan masa depan.
Kekurangan Menggabungkan Tabungan
Meskipun demikian, ada pula risiko di balik tabungan gabungan. Perbedaan gaya pengelolaan uang, misalnya salah satu hemat dan yang lain boros, dapat menjadi pemicu konflik. Pasangan juga berisiko kehilangan rasa kemandirian finansial dan kontrol atas uang pribadi mereka. Selain itu, ada potensi salah satu pihak menarik dana secara sepihak tanpa persetujuan, yang dapat menimbulkan masalah. Dalam kasus perceraian atau jika salah satu pasangan terjerat utang pribadi, pembagian atau perlindungan aset dalam rekening gabungan bisa menjadi rumit.
Keuntungan Memisahkan Tabungan
Di sisi lain, memiliki tabungan terpisah menawarkan kemandirian dan otonomi finansial. Hal ini dapat mengurangi potensi pertengkaran terkait pengeluaran pribadi dan memberikan privasi finansial. Bagi sebagian orang, uang pribadi memberikan rasa aman dan kontrol atas hidup. Perencana keuangan juga menyarankan agar istri tetap memiliki uangnya sendiri sebagai jaring pengaman jika terjadi hal buruk, memungkinkan mereka untuk tetap memenuhi kebutuhan rumah tangga dan melanjutkan hidup. Dalam skenario terburuk seperti perpisahan, pembagian harta akan lebih mudah jika rekening terpisah.
Kekurangan Memisahkan Tabungan
Kekurangan dari tabungan terpisah adalah potensi kurangnya transparansi jika tidak ada komunikasi yang terbuka. Ini bisa menimbulkan kecurigaan atau bahkan "perselingkuhan finansial" jika salah satu pasangan menyembunyikan masalah utang atau kesulitan keuangan.
Solusi Hibrida dan Kunci Utama: Komunikasi
Melihat pro dan kontra dari kedua metode, banyak perencana keuangan merekomendasikan pendekatan hibrida. Pasangan dapat memiliki satu rekening bersama khusus untuk pengeluaran rumah tangga rutin dan tujuan finansial jangka panjang (seperti membeli rumah atau dana pendidikan anak), sambil tetap mempertahankan rekening pribadi untuk pengeluaran personal dan tujuan individu.
Perencana keuangan Eko Endarto dari PT Finansia Consulting menegaskan bahwa yang terpenting bukanlah kewajiban menggabungkan rekening, melainkan penggabungan tanggung jawab keuangan. Apapun model yang dipilih, kunci utama keberhasilan pengelolaan keuangan suami-istri adalah komunikasi yang efektif, kepercayaan, dan penetapan tujuan finansial bersama yang jelas. Pasangan perlu berdiskusi secara terbuka mengenai pendapatan, pengeluaran, utang, dan aspirasi keuangan masing-masing. Dengan begitu, keputusan terkait tabungan, baik digabung atau dipisah, dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai stabilitas keuangan dan memperkuat hubungan rumah tangga.