Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

PNM Berdayakan Ultra Mikro dengan Ekosistem Produk Halal

2025-11-16 | 02:28 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-15T19:28:53Z
Ruang Iklan

PNM Berdayakan Ultra Mikro dengan Ekosistem Produk Halal

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) secara aktif dan masif meningkatkan pemberdayaan usaha ultra mikro di Indonesia melalui pengembangan produk halal. Langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem ekonomi halal dari akar rumput, seiring dengan potensi besar pasar produk halal global yang diperkirakan mencapai USD 2,8 triliun pada tahun 2025.

Di Indonesia, dengan lebih dari 86% penduduk beragama Islam, potensi ekonomi halal sangat signifikan. Namun, banyak pelaku usaha mikro masih belum memahami pentingnya sertifikasi halal untuk meningkatkan daya saing dan kepercayaan pasar. Merespons hal ini, PNM berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk mendorong pelaku usaha ultra mikro agar dapat naik kelas dengan cara yang berkah, berkelanjutan, dan berdaya saing.

Salah satu inisiatif utama PNM adalah gelaran Halalpreneur Fest, sebuah acara yang menyediakan pelatihan, coaching clinic, dan fasilitasi penerbitan sertifikat halal. Acara ini dirancang untuk menjadi momentum penting bagi nasabah PNM Mekaar dan ULaMM dalam memahami nilai halal, mengembangkan kapasitas usaha, dan memperkuat jaringan bisnis berbasis nilai-nilai keberkahan. Hingga Oktober 2025, PNM telah memfasilitasi penerbitan lebih dari 1.460 Sertifikat Halal Self Declare dan 2 Sertifikat Halal Reguler, bekerja sama dengan delapan lembaga pendamping proses produk halal (LP3H). Beberapa sumber lain menyebutkan angka 1.527 Sertifikat Halal Self Declare dan 2 Sertifikat Halal Reguler. Program ini tersebar melalui 58 cabang PNM di seluruh Indonesia, memastikan akses pendampingan hingga ke pelosok.

Dukungan PNM juga diperkuat melalui peran Account Officer (AO) di lapangan. Para AO ini dimaksimalkan untuk mengedukasi dan mendampingi nasabah, khususnya ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro di PNM Mekaar yang bergerak di sektor makanan, agar dapat segera memproses sertifikasi halal. Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan kesiapan PNM untuk mendukung target pemerintah mencapai 3,5 juta UMKM bersertifikat halal pada tahun 2025. Hingga Januari 2025, baru 2,1 juta dari total 66 juta pelaku usaha yang memiliki sertifikat halal. BPJPH dan PNM berencana berkolaborasi lebih erat, dengan PNM menyiapkan pelatihan bagi 62 ribu Account Officer mereka untuk menjadi pendamping produk halal bersertifikat.

Tidak hanya memfasilitasi sertifikasi, PNM juga membuka jalan bagi nasabah ultra mikro untuk menembus pasar halal internasional. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi PNM dalam ajang Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17–20 September 2025. Dalam pameran tersebut, PNM membawa produk unik dari nasabah PNM Mekaar, seperti manisan terong ungu karya Lina Marlina. Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, menegaskan bahwa PNM tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga membuka jalan pemasaran global bagi nasabah ultra mikro, mendorong produk UMKM binaan agar mampu bersaing di pasar halal internasional.

PNM meyakini bahwa keberlanjutan usaha lahir dari cara yang baik dan halal, sejalan dengan 74% pembiayaan PNM yang sudah berbasis syariah. Nasabah tidak hanya diberikan pembiayaan, tetapi juga ekosistem pendukung yang komprehensif mencakup modal finansial, intelektual, dan sosial, untuk memastikan mereka tumbuh secara mandiri dan berdaya saing. Kisah sukses seperti I Gede Rediawan, nasabah PNM ULaMM yang mengembangkan Sari Timbul by Kubu Bali, sebuah restoran yang memadukan seni dan kuliner lokal dengan sertifikasi halal, menjadi bukti nyata dampak positif dari program PNM. Harapannya, kesejahteraan 15,2 juta nasabah aktif PNM Mekaar di seluruh Indonesia akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya kepemilikan dokumen pendukung usaha dan terbukanya akses pasar yang lebih luas.