
Philip Morris International (PMI) terus mengintensifkan upayanya dalam transformasi menuju masa depan bebas asap, menyoroti peran sentral teknologi dan inovasi melalui serangkaian konferensi "Technovation". Acara-acara ini, seperti yang diselenggarakan di Abu Dhabi pada akhir 2024 dan awal 2025 serta di Dubai pada Oktober 2025, menjadi platform utama bagi PMI untuk menegaskan kembali komitmennya dalam mengurangi tingkat merokok secara global melalui produk bebas asap berbasis ilmu pengetahuan.
Sejak tahun 2008, PMI telah menginvestasikan lebih dari 10,5 miliar Dolar AS untuk penelitian, pengembangan, dan komersialisasi produk bebas asapnya. Hingga tahun 2024, investasi kumulatif ini telah melampaui 14 miliar Dolar AS, dengan 99% dari total investasi R&D sebesar 759 juta Dolar AS pada tahun 2024 didedikasikan untuk produk bebas asap. Investasi besar ini menggarisbawahi tekad perusahaan untuk mengembangkan alternatif yang secara ilmiah terbukti mengurangi bahaya bagi perokok dewasa yang tidak berhenti merokok.
Transformasi ini mulai menunjukkan hasil finansial yang signifikan. Pada kuartal ketiga 2025, bisnis bebas asap PMI menyumbang 41% dari total pendapatan bersih dan lebih dari 42% dari laba kotor perusahaan, dengan volume pengiriman yang naik 16,6% secara tahunan. Laporan kuartal kedua 2025 menunjukkan bahwa produk bebas asap menghasilkan 42% dari laba kotor dengan margin yang melebihi 70%, jauh lebih tinggi dibandingkan margin rokok tradisional yang berkisar antara 30-40%. Pada kuartal pertama 2025, pendapatan bersih dari produk bebas asap mencapai 3,9 miliar Dolar AS, didorong oleh lonjakan 69,4% dalam penjualan kantong nikotin di AS. Pertumbuhan pendapatan bersih organik segmen bebas asap mencapai 20,4%, dengan laba kotor melonjak 33,1% secara organik.
PMI menargetkan untuk menghasilkan lebih dari dua pertiga (66,6%) dari total pendapatan bersihnya dari produk bebas asap pada tahun 2030. Kepala Keuangan PMI, Emmanuel Babeau, memproyeksikan bahwa pendapatan produk bebas asap akan melampaui 50% di 60 pasar dan mencapai lebih dari 75% di 40 pasar pada tahun 2030. Perusahaan ini juga melaporkan bahwa sekitar 20,8 juta orang dewasa telah beralih sepenuhnya ke produk bebas asap utama PMI dan berhenti merokok secara global. Hingga akhir 2024, tercatat ada 38,6 juta pengguna dewasa produk alternatif di 95 pasar.
Dalam langkah strategis untuk lebih mempercepat transformasi ini, PMI akan melakukan reorganisasi operasional menjadi tiga segmen berbeda yang berlaku mulai 1 Januari 2026: Internasional Bebas Asap, Internasional Rokok Konvensional, dan AS. Restrukturisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kelincahan perusahaan dalam memprioritaskan portofolio bebas asapnya.
Meskipun menghadapi tantangan seperti hambatan regulasi, risiko kejenuhan pasar, kurangnya kesadaran di negara berkembang, dan misinformasi, PMI melalui CEO Jacek Olczak terus menyerukan kebijakan yang pragmatis. Olczak menegaskan bahwa melarang alternatif rokok adalah "membuang-buang waktu" mengingat bukti yang ada menunjukkan bahwa format produk yang berbeda membantu mengatasi masalah ini dengan cara yang lebih cepat. Ia juga menekankan pentingnya akses informasi bagi satu miliar perokok di seluruh dunia untuk memilih alternatif yang kurang berbahaya.