Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Ledakan Konsumsi Pertamax Turbo 76% Dorong Pertamina Perbanyak Impor

2025-11-17 | 19:23 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-17T12:23:56Z
Ruang Iklan

Ledakan Konsumsi Pertamax Turbo 76% Dorong Pertamina Perbanyak Impor

PT Pertamina Patra Niaga melaporkan adanya lonjakan signifikan pada permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax Turbo, dengan peningkatan konsumsi mencapai 76% baru-baru ini. Peningkatan tajam ini bahkan menyebabkan kelangkaan stok di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina.

Menanggapi kondisi tersebut, PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah penambahan pasokan. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI pada Senin, 17 November 2025, menjelaskan bahwa peningkatan konsumsi Pertamax Turbo sebesar kurang lebih 76% ini memaksa Pertamina untuk memaksimalkan pasokan baik dari kilang domestik maupun melalui jalur impor. Karena keterbatasan produksi dari kilang dalam negeri, impor menjadi solusi untuk memenuhi lonjakan permintaan yang ada.

Saat ini, kargo impor Pertamax Turbo sedang dalam perjalanan menuju Indonesia. Pertamina berharap kargo tersebut dapat segera tiba untuk mengisi kembali kebutuhan pasokan di berbagai wilayah. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan BBM berkualitas tinggi bagi masyarakat.

Peningkatan konsumsi Pertamax Turbo, yang memiliki nilai oktan (RON) 98, kerap dikaitkan dengan pilihan konsumen untuk menggunakan bahan bakar yang lebih berkualitas untuk perjalanan jarak jauh, terutama saat momen-momen tertentu seperti libur panjang. Pertamax Turbo dikenal mampu meningkatkan performa mesin, memberikan akselerasi yang lebih responsif, serta meningkatkan torsi kendaraan, sekaligus memenuhi standar emisi EURO 4 dan lebih ramah lingkungan. Sebagai informasi tambahan, secara nasional ketahanan stok BBM jenis Pertamax berada pada level 24 hari, sementara Pertamina juga terus berupaya memaksimalkan distribusi ke berbagai daerah agar pasokan merata di seluruh Indonesia.