Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Kurs Dolar AS Anjlok Sentuh Rp 16.270 Pagi Ini

2025-11-18 | 05:12 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-17T22:12:04Z
Ruang Iklan

Kurs Dolar AS Anjlok Sentuh Rp 16.270 Pagi Ini

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini, Senin, 17 November 2025, menunjukkan pelemahan, di mana mata uang Garuda berada di kisaran Rp 16.700-an per dolar AS. Kondisi ini berbanding terbalik dengan ekspektasi pelemahan dolar AS ke level Rp 16.270 yang sempat menjadi perhatian di beberapa periode sebelumnya. Pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah melemah tipis 1 poin atau 0,01% ke level Rp 16.708 per dolar AS, setelah sebelumnya ditutup menguat pada Jumat (14/11/2025) di level Rp 16.707.

Pelemahan rupiah terus berlanjut sepanjang hari ini. Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 11.21 WIB, rupiah terpantau melemah 26 poin atau 0,16% ke level Rp 16.733 per dolar AS. Sementara itu, mengacu data Refinitiv, rupiah menutup perdagangan pertama pekan ini dengan koreksi sebesar 0,18% ke posisi Rp 16.720 per dolar AS. Bank Indonesia juga mencatat kurs jual dolar AS pada 17 November 2025 sebesar Rp 16.793,55 dan kurs beli Rp 16.626,45. Kurs tengah menurut DDTC Perpajakan berada di angka Rp 16.710.

Sentimen pasar global dan domestik menjadi pendorong utama pelemahan rupiah ini. Pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) di AS turut menekan nilai tukar rupiah. Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden The Fed Bank Dallas Lorie Logan, dan Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid menyuarakan agar tingkat suku bunga The Fed dipertahankan atau menentang pemangkasan suku bunga, serta menyoroti inflasi AS yang masih tinggi. Meskipun The Fed telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 29 Oktober 2025 menjadi kisaran 3,75-4%, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan belum ada kepastian pemangkasan lanjutan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 9-10 Desember mendatang.

Di sisi domestik, investor cenderung bersikap "wait and see" menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan rilis neraca transaksi berjalan kuartal III-2025 Indonesia pada pekan ini. Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas, namun tertekan oleh pernyataan hawkish pejabat The Fed. Leong memperkirakan RDG BI akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps, yang dapat berdampak negatif bagi rupiah. Sementara itu, rilis data Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Kuartal III-2025 yang menurun menjadi US$424,4 miliar, berbalik arah dari pertumbuhan sebelumnya, juga mempengaruhi pergerakan rupiah.

Pergerakan nilai tukar dolar AS ke level Rp 16.270, seperti yang sempat terjadi pada pembukaan perdagangan Rabu pagi, 16 Juli 2025, di mana rupiah melemah 3 poin menjadi Rp 16.270 per dolar AS, atau pada Selasa pagi, 30 April 2024, saat rupiah tergelincir 15 poin menjadi Rp 16.270 per dolar AS, tidak terlihat pada pagi hari ini. Sebaliknya, pasar sedang beradaptasi dengan kondisi dolar AS yang kembali menunjukkan penguatan terhadap mata uang regional, termasuk rupiah, di tengah ketidakpastian kebijakan moneter global.