
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini, Minggu, 16 November 2025, menunjukkan pergerakan yang cenderung stabil di level yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode pelemahan sebelumnya. Meskipun terdapat narasi mengenai dolar AS yang sempat loyo hingga ke level Rp 16.270 pada pertengahan tahun ini, data terkini menunjukkan mata uang Paman Sam berada di kisaran Rp 16.600 hingga Rp 16.700.
Berdasarkan data nilai tukar spot dunia pada 16 November 2025 pukul 05:00 UTC, dolar AS diperdagangkan pada Rp 16.722,47. Sementara itu, Bank Central Asia (BCA) mencatat e-rate jual dolar AS pada 16 November 2025 pukul 07.21 WIB berada di angka Rp 16.720,00 dan e-rate beli Rp 16.660,00. Sebelumnya, pada 14 November 2025, kurs dolar AS terhadap rupiah tercatat sekitar Rp 16.690. Pada 13 November 2025, rupiah juga sempat melemah tipis menjadi Rp 16.724 per dolar AS.
Pergerakan dolar AS yang sempat menyentuh level Rp 16.270 dilaporkan terjadi pada April 2024, di mana rupiah menguat tipis terhadap dolar AS. Selain itu, pada Juli 2024, rupiah juga sempat dibuka menguat ke Rp 16.270 per dolar AS. Laporan lain dari Juni 2025 juga menyebutkan dolar AS melemah ke level Rp 16.200-an.
Pelemahan dolar AS di beberapa periode sebelumnya, seperti pada Agustus 2024, dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, yang menyebutnya didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) yang lebih cepat dan lebih besar. Hal ini terjadi seiring perlambatan ekonomi AS yang berdampak pada peningkatan pengangguran dan penurunan inflasi menuju target 2%. Kondisi tersebut mendorong aliran modal asing keluar dari AS menuju negara berkembang, termasuk Indonesia, yang kemudian menyebabkan penurunan yield US treasury dan pelemahan dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia.
Namun, kondisi pasar keuangan global yang dinamis sering kali menyebabkan fluktuasi. Faktor-faktor seperti ketidakpastian geopolitik, kebijakan moneter bank sentral, dan data ekonomi dari Amerika Serikat serta negara-negara lain, terus mempengaruhi pergerakan nilai tukar. Para pelaku pasar juga mencermati pernyataan pejabat Federal Reserve terkait arah kebijakan The Fed mendatang, terutama untuk pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) di Desember 2025.
Dengan data real-time yang ada saat ini, pelemahan dolar AS ke level Rp 16.270 adalah catatan dari periode sebelumnya, sementara pada pagi ini, 16 November 2025, dolar AS menunjukkan stabilitas di rentang yang lebih tinggi.