Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Bulog Tingkatkan Kapasitas Penyimpanan dengan 100 Gudang Baru Mulai 2026

2025-11-19 | 17:38 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-19T10:38:33Z
Ruang Iklan

Bulog Tingkatkan Kapasitas Penyimpanan dengan 100 Gudang Baru Mulai 2026

Pemerintah Indonesia akan memulai pembangunan 100 gudang baru untuk Perum Bulog pada Januari 2026, sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Proyek strategis ini menelan anggaran sebesar Rp5 triliun, yang akan dikucurkan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) atau bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pembangunan gudang baru ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya penguatan rantai pasok pangan dan penyerapan hasil panen petani secara optimal. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil setelah pemerintah mengidentifikasi keterbatasan kapasitas penyimpanan sebagai hambatan utama dalam penyerapan gabah dan jagung nasional, khususnya mengingat peningkatan produksi pangan yang signifikan.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa gudang-gudang baru ini diprioritaskan untuk dibangun di kabupaten dan kota sentra produksi pangan yang belum memiliki fasilitas penyimpanan memadai, serta mencakup wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Tujuan utamanya adalah untuk memastikan pemerataan fasilitas penyimpanan, mendukung penyerapan hasil panen 2026, mengamankan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), serta menciptakan peluang ekonomi baru di berbagai daerah. Saat ini, Bulog masih menyewa lebih dari 118 unit gudang di berbagai wilayah akibat kapasitas penyimpanan yang belum mencukupi.

Setiap gudang yang akan dibangun memiliki kapasitas bervariasi, mulai dari 1.000 ton, 3.500 ton, hingga 7.000 ton, disesuaikan dengan potensi daerah dan luas lahan persawahan di wilayah masing-masing. Beberapa gudang di sentra produksi akan dilengkapi dengan fasilitas penggilingan padi (Rice Milling Unit/RMU) dan pengering, sementara di daerah non-sentra, gudang akan dibangun lebih sederhana tanpa fasilitas tambahan tersebut.

Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu satu tahun, dengan harapan dapat beroperasi sebelum panen raya pada tahun 2026. Untuk mempercepat realisasinya, pemerintah telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian dan sedang menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang bersifat _lex specialis_ sebagai dasar percepatan pembangunan. Perum Bulog akan menggandeng BUMN Karya dalam pembangunan ini, dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah menyambut baik rencana tersebut. Lokasi pembangunan gudang masih dalam kajian bersama Kementerian Pertanian dan Bulog untuk memastikan ketepatan sasaran.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya Bulog yang terus melakukan modernisasi sistem pergudangan mereka dengan digitalisasi, termasuk penggunaan sensor untuk pemantauan stok dan forklift untuk mobilisasi beras, demi meningkatkan efisiensi dan akurasi. Dengan penambahan 100 gudang baru ini, pemerintah berharap dapat mengatasi kendala logistik pangan, memastikan penyerapan hasil panen petani yang maksimal, dan menjaga stabilitas harga pangan di tengah proyeksi peningkatan produksi padi nasional yang diperkirakan mencapai 34 juta ton pada periode Januari hingga Desember 2025.