
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat menimpa siapa saja, seringkali tanpa peringatan. Kehilangan pekerjaan secara mendadak, terutama saat tidak memiliki tabungan, bisa menjadi pukulan berat yang memicu kecemasan dan ketidakpastian finansial. Namun, situasi ini bukanlah akhir segalanya; ada langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk mengatur keuangan dan bangkit kembali.
Langkah pertama yang krusial adalah menenangkan diri dan menerima kondisi tersebut. Setelah emosi stabil, segera evaluasi kondisi keuangan secara menyeluruh. Buat daftar semua aset yang dimiliki, seperti pesangon yang mungkin didapat, serta aset likuid lainnya. Kemudian, rinci semua kewajiban, termasuk utang, cicilan, dan tagihan bulanan, serta pengeluaran sehari-hari. Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, menyarankan untuk menghitung estimasi berapa lama keuangan dapat bertahan dengan dana yang tersedia.
Setelah mengetahui posisi keuangan, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran darurat yang ketat. Pangkas semua pengeluaran yang tidak esensial, seperti hiburan berbayar, makan di luar, atau belanja impulsif. Prioritaskan kebutuhan pokok seperti makanan, biaya tempat tinggal, listrik, air, kesehatan, dan transportasi. Jika mendapatkan pesangon, gunakan dana tersebut dengan bijak untuk menutupi kebutuhan pokok, membayar kewajiban mendesak, atau sebagai modal memulai usaha kecil. Hindari menghabiskan pesangon untuk hal-hal konsumtif.
Bagi yang memiliki utang, segera lakukan evaluasi. Prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tinggi seperti kartu kredit. Hubungi pihak pemberi pinjaman untuk mengajukan keringanan pembayaran, menunda cicilan sementara waktu (restrukturisasi), atau menggabungkan utang dalam satu pinjaman dengan bunga lebih ringan.
Pemerintah juga memberikan dukungan bagi pekerja yang terkena PHK melalui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) BPJS Ketenagakerjaan. Program ini, yang berlaku mulai 1 Januari 2025, memberikan manfaat tunai 60 persen dari upah selama enam bulan, manfaat pelatihan sebesar Rp2,4 juta, serta akses informasi pekerjaan. Pekerja yang ingin mendapatkan manfaat ini harus terdaftar dalam lima program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Sambil mengelola keuangan, fokuslah pada pencarian pekerjaan baru. Perbarui CV dan profil LinkedIn dengan pengalaman terbaru, dan aktifkan status "open to work" jika sedang mencari pekerjaan. Manfaatkan jaringan profesional dengan menghubungi teman lama, mantan rekan kerja, atau atasan terdahulu, dan jangan ragu untuk memberitahu bahwa Anda sedang mencari pekerjaan. Ikuti seminar, lokakarya, atau kelas daring gratis untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas koneksi. Mempertimbangkan pekerjaan lepas (freelance) atau memulai usaha kecil juga bisa menjadi sumber penghasilan alternatif.
Meskipun dalam kondisi tanpa tabungan, momen PHK bisa menjadi titik balik untuk membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat di masa depan. Pentingnya dana darurat sebagai cadangan uang tunai untuk pengeluaran tak terduga tidak dapat diabaikan. Dana ini dapat berfungsi sebagai "bantalan keuangan" yang idealnya cukup untuk menutupi kebutuhan hidup selama tiga hingga enam bulan. Mulailah menabung dana darurat sejak dini dan tempatkan di lokasi yang aman agar tidak mudah tergoda untuk menggunakannya. Dengan langkah-langkah yang terencana dan sikap positif, situasi sulit ini dapat diatasi menuju stabilitas keuangan yang lebih baik.