:strip_icc()/kly-media-production/medias/5028254/original/041675300_1732871304-fotor-ai-2024112916726.jpg)
Strategi investasi Bitcoin masif yang dijalankan MicroStrategy, di bawah kepemimpinan Ketua Eksekutif Michael Saylor, kembali menjadi sorotan tajam, dengan kritikus terkemuka seperti Michael Burry—investor yang terkenal karena secara akurat memprediksi krisis keuangan 2008—menyoroti risiko inheren dalam taruhan perusahaan pada aset digital yang volatil ini. Sementara Burry secara spesifik belum mengarahkan kritiknya langsung ke MicroStrategy, pandangannya yang mengkhawatirkan tentang Bitcoin secara luas bergema dengan tantangan yang kini dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Michael Burry, yang diabadikan dalam buku dan film "The Big Short" karena prediksi briliannya tentang krisis subprime mortgage, telah lama menjadi skeptis terhadap Bitcoin. Ia berulang kali menyebut Bitcoin sebagai gelembung spekulatif tanpa nilai intrinsik, dengan harganya yang murni bergantung pada kesediaan orang berikutnya untuk membayar. Pada Maret 2021, Burry secara tepat meramalkan bahwa Bitcoin adalah gelembung spekulatif yang menimbulkan lebih banyak risiko daripada peluang, sebelum mata uang kripto tersebut kehilangan dua pertiga nilainya. Selain itu, Burry telah memperingatkan bahwa pemerintah cenderung akan "menghancurkan" mata uang kripto jika popularitasnya meningkat, karena mereka ingin mempertahankan kontrol atas mata uang nasional mereka. Ia juga menyoroti masalah leverage yang meluas dalam pasar kripto, sebuah faktor risiko yang signifikan.
MicroStrategy, yang baru-baru ini berganti nama menjadi Strategy, telah menempatkan taruhan korporat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Bitcoin, mengakumulasikannya sebagai aset utama perbendaharaan perusahaan. Perusahaan ini memiliki 649.870 BTC pada biaya rata-rata $74.433 per koin pada 21 November 2025. Strategi akuisisi yang "tanpa henti" ini didanai melalui penerbitan obligasi dan saham baru, sebuah pendekatan yang disebut Saylor sebagai "roda gila" yang memungkinkan perusahaan untuk terus membeli lebih banyak Bitcoin. Saylor berargumen bahwa Bitcoin adalah lindung nilai terhadap inflasi dan aset keuangan transformatif, bahkan mengklaim bahwa perusahaannya "tidak dapat dihancurkan" bahkan jika Bitcoin mengalami penurunan nilai 80% hingga 90%. Saylor memperkirakan Bitcoin akan tumbuh 30% setiap tahun selama dua dekade berikutnya.
Namun, kritik terhadap strategi MicroStrategy semakin menguat di tengah gejolak pasar saat ini. Bitcoin telah anjlok hingga di bawah $82.000 pada 21 November 2025, turun lebih dari 20% dari puncaknya di atas $125.000 pada Oktober. Penurunan Bitcoin ini secara langsung berdampak pada saham MicroStrategy, yang telah merosot lebih dari 50% sejak Juli dan lebih dari 60% dari puncaknya pada November.
Kekhawatiran yang signifikan juga muncul seputar nilai aset bersih (NAV) MicroStrategy. Rasio kelipatan nilai aset bersih (mNAV) perusahaan, yang mencerminkan premi yang bersedia dibayar investor untuk saham perusahaan relatif terhadap kepemilikan Bitcoin yang mendasarinya, turun di bawah 1 pada November sebelum pulih sedikit menjadi 1.21. Namun, mNAV yang sehat untuk perusahaan perbendaharaan biasanya 2 atau lebih tinggi, menunjukkan skeptisisme investor yang meningkat. Perusahaan itu bahkan sempat diperdagangkan di bawah nilai aset bersihnya sendiri untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Lebih lanjut, analis JPMorgan telah memperingatkan tentang risiko dekat MicroStrategy dikeluarkan dari indeks MSCI USA dan Nasdaq 100, yang dapat memicu penjualan paksa hingga $2,8 miliar oleh dana indeks. Michael Lebowitz, manajer portofolio di RIA Advisors, menggambarkan MicroStrategy sebagai "perusahaan induk Bitcoin yang dileverage" dan menyatakan bahwa "masalah dengan skema leveraged semacam itu adalah bahwa perusahaan menempatkan semua telurnya ke dalam Bitcoin." Kritikus lain, seperti investor emas Peter Schiff, bahkan menyebut model bisnis MicroStrategy sebagai "penipuan", memperingatkan potensi "spiral kematian" jika perusahaan tidak dapat mengeluarkan utang tambahan karena masalah dengan saham preferen berimbal hasil tinggi. Penolakan Saylor terhadap audit proof-of-reserves dengan alasan risiko keamanan juga menarik kritik dari pendukung Bitcoin yang menganjurkan kepemilikan yang transparan dan terverifikasi.
Mekanisme leverage yang digunakan MicroStrategy untuk memperbesar eksposur Bitcoin-nya digambarkan memiliki kemiripan dengan Mortgage REITs pada tahun 2008, di mana leverage memperkuat pengembalian tetapi juga mempercepat penurunan selama koreksi pasar. Dengan harga Bitcoin yang terus bergejolak dan tekanan yang meningkat terhadap MicroStrategy, kekhawatiran yang disuarakan oleh para analis seperti Michael Burry tampaknya semakin relevan dengan strategi investasi berisiko tinggi perusahaan.