:strip_icc()/kly-media-production/medias/4985555/original/016716900_1730282856-Depositphotos_339750616_L.jpg)
Perusahaan Strategy, yang dipimpin oleh Michael Saylor, kembali menarik perhatian pasar kripto dengan mengakuisisi Bitcoin (BTC) senilai sekitar USD 835 juta hingga USD 836 juta di tengah kondisi pasar yang lesu sepanjang tahun 2025. Pembelian agresif ini, yang melibatkan 8.178 BTC, dilakukan antara tanggal 10 hingga 16 November 2025, dengan harga rata-rata akuisisi sekitar USD 102.171 per Bitcoin.
Langkah ini mencerminkan konsistensi Strategy dalam menjalankan strategi jangka panjangnya untuk mengakumulasi Bitcoin sebagai aset cadangan utama perusahaan, memanfaatkan periode penurunan harga sebagai peluang akuisisi. Michael Saylor, Chairman Strategy, dikenal sebagai pendukung setia Bitcoin dan secara berulang kali menyatakan keyakinannya terhadap aset digital ini sebagai cadangan kas korporat jangka panjang. Akuisisi ini didanai terutama melalui penawaran saham preferen baru, termasuk seri STRE (Stream) yang mengumpulkan sekitar USD 715 juta dan seri STRC (Stretch) yang menambahkan USD 131,4 juta. Pendekatan pendanaan ini menunjukkan pergeseran strategis dari sebelumnya menggunakan saham biasa.
Akuisisi terbaru ini meningkatkan total kepemilikan Bitcoin Strategy menjadi 649.870 BTC. Dengan harga pembelian rata-rata sekitar USD 74.433 per koin, nilai total aset Bitcoin perusahaan kini melampaui USD 68 miliar, dengan keuntungan yang belum terealisasi mendekati USD 20 miliar. Jumlah ini mewakili lebih dari 3% dari total pasokan Bitcoin yang terbatas.
Pembelian dalam jumlah besar ini terjadi saat pasar kripto digambarkan "lesu" dan berada dalam fase "ketakutan ekstrem", di mana harga Bitcoin telah merosot, menguji level support krusial di sekitar USD 89.550 hingga USD 90.000. Harga Bitcoin baru-baru ini juga jatuh di bawah USD 90.000, menghapus keuntungan tahun berjalan dan memicu kekhawatiran dimulainya kembali pasar bear kripto pada tahun 2025. Meskipun demikian, tindakan Strategy ini dianggap sebagai sinyal kepercayaan institusional yang berkelanjutan dan memberikan sinyal bullish jangka panjang yang signifikan di tengah ketidakpastian pasar saat ini.
Namun, tidak semua analis sependapat. Beberapa pihak, seperti analis Dom Kwok, menyuarakan kekhawatiran tentang potensi risiko Strategy untuk dipaksa menjual Bitcoin guna memenuhi kewajiban bunga, terutama jika rasio market-cap-to-net-asset-value (mNAV) perusahaan jatuh di bawah ambang batas aman. Michael Saylor sendiri telah membantah kekhawatiran tersebut, menegaskan bahwa leverage perusahaan berada di bawah 1,15x dan posisinya tetap aman serta overcollateralized bahkan jika harga Bitcoin turun 80%. Strategi akumulasi ini mirip dengan pendekatan yang diambil Strategy selama pasar bear tahun 2022. Sementara investor ritel cenderung mengurangi eksposur di tengah ketidakpastian, beberapa investor institusional dan jangka panjang justru memanfaatkan harga turun untuk mengakumulasi aset.