Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Kemitraan RI-Inggris: Akselerasi Penciptaan Lapangan Kerja

2025-11-22 | 17:31 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-22T10:31:14Z
Ruang Iklan

Kemitraan RI-Inggris: Akselerasi Penciptaan Lapangan Kerja

Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk memperkuat kemitraan ekonomi bilateral yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan di kedua negara. Kesepakatan ini mengemuka dalam beberapa pertemuan tingkat tinggi antara pejabat kedua negara sepanjang tahun 2024 dan 2025, termasuk kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Inggris pada November 2024 serta pertemuan virtualnya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada 22 November 2025. Kemitraan ini akan diresmikan melalui peluncuran resmi Indonesia-UK Strategic Partnership pada awal tahun 2026, yang juga akan didukung oleh Indonesia-UK Economic Growth Partnership (EGP).

Salah satu pilar utama kerja sama ini adalah program kemitraan maritim senilai £4 miliar, atau setara dengan $5,2 miliar (sekitar Rp85,8 triliun), yang dipimpin oleh perusahaan pertahanan Inggris Babcock. Program ini berfokus pada pengembangan kemampuan maritim untuk angkatan laut Indonesia dan pembangunan lebih dari 1.000 kapal untuk armada penangkapan ikan Indonesia. Kesepakatan ini diperkirakan akan mengamankan 1.000 lapangan kerja di Inggris, khususnya di galangan kapal Babcock di Rosyth, Bristol, dan Devonport. Di Indonesia, program ini diharapkan akan memicu investasi besar dalam industri galangan kapal lokal, merevitalisasi komunitas nelayan, meningkatkan keamanan maritim, dan memperkuat ketahanan pangan, yang merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo menyatakan bahwa kolaborasi ini akan secara mutual mendorong ekonomi kedua negara, menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi, dan memberdayakan nelayan serta komunitas pesisir dengan peluang ekonomi baru yang signifikan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto bersama Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia Dominic Jermey telah membahas pembentukan EGP sebagai kerangka kerja sama ekonomi baru yang akan mendorong pertumbuhan dan kolaborasi di berbagai sektor prioritas. EGP akan menjadi salah satu pilar utama dalam New Strategic Partnership Agreement yang ditargetkan final pada akhir tahun 2025. Melalui kemitraan strategis ini, kedua negara akan mengembangkan kerja sama konkret di bidang energi bersih, pendidikan, teknologi, layanan keuangan, serta perdagangan dan investasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam konteks investasi, Indonesia siap menerima komitmen investasi sebesar $8,5 miliar dari 10 perusahaan Inggris, menyusul kunjungan Presiden Prabowo Subianto pada November 2024. Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menekankan pentingnya tindak lanjut cepat terhadap komitmen ini untuk memastikan implementasi yang lancar, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja. Total investasi Inggris di Indonesia tercatat mencapai $2,28 miliar dari tahun 2019 hingga September 2024, didominasi oleh sektor pertambangan, pertanian, dan industri makanan.

Sektor pendidikan juga menjadi fokus penting, dengan Perdana Menteri Starmer menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ekspansi universitas terkemuka Inggris di Indonesia. Inggris juga berkomitmen menyediakan hingga 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia. Pada November 2025, lima universitas dan dua badan pelatihan dari Inggris menjajaki kolaborasi dengan pemerintah dan industri Indonesia melalui UK Education Roadshow 2025, bertujuan untuk memperdalam kemitraan di bidang pendidikan, riset, dan pengembangan tenaga kerja yang krusial bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Pada Januari 2025, Inggris juga meluncurkan proyek infrastruktur hijau "Melaju" dengan nilai investasi £24,5 juta (Rp515,8 miliar), yang diharapkan mendukung pembangunan berkelanjutan dan transisi energi ramah lingkungan di Indonesia.

Selain itu, kedua belah pihak juga membahas proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), dengan Inggris menyatakan kesediaan untuk berbagi pengalaman terkait proses tersebut. Komitmen bersama ini tidak hanya bertujuan memperkuat konektivitas ekonomi lintas kawasan, tetapi juga membuka peluang baru di era transisi energi dan digitalisasi ekonomi global, yang secara keseluruhan akan mendukung target pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.