Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Hampir Sejuta Mobil Ramah Lingkungan Dirakit di Pabrik Indonesia

2025-11-21 | 20:33 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T13:33:46Z
Ruang Iklan

Hampir Sejuta Mobil Ramah Lingkungan Dirakit di Pabrik Indonesia

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan bahwa total 878 ribu unit mobil rendah emisi telah diproduksi di pabrik-pabrik di Indonesia. Produksi kumulatif ini tercatat dalam periode dari tahun 2022 hingga September 2025.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, mengungkapkan bahwa sebanyak 15 perusahaan telah berpartisipasi aktif dalam program Kendaraan Bermotor Rendah Emisi Karbon (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV). Program ini diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021.

Investasi dari ke-15 perusahaan tersebut mencapai total Rp 22,37 triliun. Berbagai jenis kendaraan rendah emisi yang diproduksi meliputi Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), Hybrid Electric Vehicles (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV), serta Battery Electric Vehicles (BEV).

Lebih lanjut, Setia Diarta juga menambahkan bahwa program LCEV ini telah melibatkan 274 industri komponen lokal. Hingga Agustus 2025, program ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 182.348 orang.

Pernyataan ini disampaikan Setia Diarta saat acara peletakan batu pertama pabrik Bosch di Cikarang, Jawa Barat, pada Rabu (19/11/2025). Pembangunan pabrik baru PT Robert Bosch Indonesia ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung implementasi program LCEV. Pasalnya, peserta LCEV diwajibkan memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertentu untuk kategori BEV, serta melokalisasi komponen utama dan pendukung untuk kategori non-BEV.

Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai basis produksi otomotif penting bagi pabrikan global, termasuk dalam pengembangan kendaraan rendah emisi. Pemerintah menargetkan pada tahun 2030, industri otomotif dalam negeri dapat memproduksi 600 ribu unit mobil dan bus listrik. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah juga tengah mempertimbangkan berbagai insentif untuk industri otomotif, termasuk untuk segmen kendaraan rendah emisi.