Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Amankan Dana Pendidikan Anak Tanpa Pusing: Strategi Jitu Sejak Dini

2025-11-20 | 08:50 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-20T01:50:38Z
Ruang Iklan

Amankan Dana Pendidikan Anak Tanpa Pusing: Strategi Jitu Sejak Dini

Biaya pendidikan di Indonesia terus menunjukkan tren kenaikan yang signifikan setiap tahunnya, sering kali melampaui laju inflasi umum. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan untuk kategori pendidikan pada Agustus 2024 mencapai 1,83%, lebih tinggi dari inflasi umum tahunan 2024 yang sebesar 1,57%. Beberapa sumber bahkan menyebutkan kenaikan rata-rata biaya pendidikan dapat mencapai 5-10% setiap tahun, tergantung jenis dan jenjang pendidikan. Kenaikan ini dapat mencapai 10-15% per tahun, atau lebih dari lima kali lipat kenaikan harga-harga pada umumnya. Pada Oktober 2025, inflasi tahunan di sektor pendidikan mencapai 1,26%, dengan pendidikan dasar dan anak usia dini mengalami kenaikan 2,43% dan pendidikan tinggi 1,74%. Untuk jenjang sekolah dasar, rata-rata pengeluaran pada 2024 mencapai Rp4,56 juta per tahun, sementara SMP Rp7,34 juta dan SMA Rp10,19 juta per tahun. Rata-rata biaya perguruan tinggi pada 2024 mencapai Rp19,01 juta per tahun. Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya persiapan biaya sekolah anak sejak dini agar tidak menimbulkan beban finansial di kemudian hari.

Orang tua disarankan untuk tidak menunda persiapan dana pendidikan anak, bahkan sejak anak masih kecil atau baru lahir. Memulai lebih awal akan memberikan waktu bagi dana untuk berkembang melalui keuntungan bunga berbunga (compound interest) dan membantu melawan inflasi.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menyiapkan biaya sekolah anak sejak awal:

1. Tentukan Tujuan dan Hitung Kebutuhan Dana Pendidikan
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan pendidikan anak, apakah di sekolah negeri, swasta, atau bahkan luar negeri. Setelah itu, hitung estimasi biaya yang dibutuhkan, termasuk uang pangkal, SPP bulanan, biaya buku, seragam, ekstrakurikuler, akomodasi, hingga uang saku. Jangan lupakan faktor inflasi pendidikan yang terus meningkat. Anda dapat mengasumsikan kenaikan biaya sebesar 3-5% setiap tahunnya.

2. Buat Anggaran Keuangan Keluarga yang Rinci
Susun anggaran keuangan bulanan secara detail untuk mengidentifikasi pos pengeluaran yang bisa dihemat. Dana yang berhasil dihemat dapat dialokasikan untuk tabungan pendidikan anak. Konsisten menyisihkan sebagian penghasilan secara rutin adalah kunci.

3. Manfaatkan Produk Tabungan Pendidikan Khusus
Banyak bank di Indonesia menawarkan produk tabungan pendidikan berjangka dengan berbagai keuntungan, seperti bunga lebih tinggi dan fasilitas autodebet bulanan. Contoh produk yang tersedia antara lain BritAma Rencana dari BRI, BNI Tapenas, Tahapan Berjangka BCA, CIMB Niaga Tabungan iB Pendidikan, dan Mandiri Tabungan Rencana. Produk-produk ini seringkali dilengkapi dengan perlindungan asuransi jiwa.

4. Pertimbangkan Investasi Jangka Panjang
Investasi adalah cara yang efektif untuk mengembangkan dana dan mengalahkan inflasi pendidikan. Pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan meliputi:
* Reksa Dana Pendidikan: Dirancang khusus untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana dalam jangka panjang. Untuk tujuan jangka panjang (di atas 5 tahun) seperti biaya kuliah, reksa dana saham bisa menjadi pilihan dengan potensi imbal hasil tinggi namun risiko juga tinggi. Untuk jangka menengah (1-3 tahun), reksa dana pendapatan tetap atau obligasi dapat dipertimbangkan karena kinerjanya relatif stabil dengan risiko lebih rendah. Reksa dana pasar uang cocok untuk tujuan jangka pendek (sekitar 1 tahun) atau untuk mempertahankan nilai uang dari inflasi, meskipun imbal hasilnya kecil.
* Saham: Dapat memberikan imbal hasil tinggi dalam jangka panjang, cocok untuk investasi lebih dari 5 tahun, namun memiliki volatilitas tinggi.
* Emas: Harga emas cenderung naik setiap tahun dan bisa menjadi pilihan investasi yang tidak rumit.
* Surat Berharga Negara (SBN) Ritel: Aman karena dijamin negara dan memberikan keuntungan sambil berkontribusi pada pembangunan.

5. Pertimbangkan Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan menawarkan kombinasi tabungan dan perlindungan. Produk ini tidak hanya membantu mengumpulkan dana, tetapi juga memastikan pendidikan anak tetap terjamin jika terjadi hal tak terduga pada orang tua, seperti kematian atau cacat tetap. Beberapa asuransi pendidikan terbaik di Indonesia antara lain dari Manulife, BCA (Proteksi Edukasi Maksima/EduPlan), Sequis, Mandiri, BNI, Prudential (PRUlink edu protection), dan Allianz. Asuransi unit link menawarkan kombinasi proteksi dan investasi, sementara asuransi dwiguna lebih fokus pada tabungan dan perlindungan.

6. Evaluasi dan Sesuaikan Rencana Secara Berkala
Perencanaan keuangan untuk pendidikan anak bukanlah tugas sekali jalan. Penting untuk meninjau dan menyesuaikan rencana secara rutin, terutama dengan mempertimbangkan perubahan biaya pendidikan dan kondisi finansial keluarga.

Dengan perencanaan yang matang dan konsisten, orang tua dapat memberikan pendidikan terbaik bagi anak tanpa harus merasa khawatir akan tekanan finansial di masa depan.