:strip_icc()/kly-media-production/medias/5299147/original/008518200_1753783528-image_2025-07-29_170431906.jpg)
Era dominasi Nvidia di pasar saham kecerdasan buatan (AI) memang tak terbantahkan, namun para ahli dan analis pasar kini menyoroti sejumlah saham lain yang tak kalah menjanjikan dan layak untuk dipertimbangkan investor. Saham-saham ini mewakili berbagai segmen dalam ekosistem AI yang luas, mulai dari produsen chip vital hingga pengembang infrastruktur dan perangkat lunak. Investasi dalam spektrum yang lebih luas ini dapat memberikan eksposur yang lebih terdiversifikasi terhadap pertumbuhan AI yang masif.
Salah satu nama yang kerap disebut adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSM). Perusahaan ini merupakan pemimpin tak terbantahkan dalam manufaktur chip canggih, memproduksi semikonduktor mutakhir untuk raksasa teknologi seperti Nvidia dan Apple. TSMC dilaporkan memegang 60% pangsa pasar foundry secara keseluruhan dan 90% dalam manufaktur chip canggih, menjadikannya bagian kunci dari rantai pasok chip AI. Perusahaan ini juga berencana meningkatkan produksi 3-nanometer untuk memenuhi lonjakan pengiriman dari perusahaan seperti Nvidia.
Kemudian ada Broadcom (AVGO), yang mengambil pendekatan unik di ruang AI. Alih-alih menawarkan unit komputasi serbaguna seperti Nvidia, Broadcom bermitra dengan hyperscaler AI untuk mengembangkan chip kustom yang dirancang untuk menjalankan beban kerja spesifik mereka, yang dapat memberikan peningkatan kinerja dengan biaya lebih rendah.
Di sisi lain, Advanced Micro Devices (AMD) muncul sebagai pesaing kuat Nvidia dalam chip AI. AMD baru-baru ini menyelesaikan akuisisi besar senilai $4,9 miliar dari ZT Systems, menunjukkan tekadnya untuk memperluas kemampuan chip AI di tengah permintaan yang terus meningkat. Analis melihat potensi lonjakan signifikan untuk saham AMD.
Tidak hanya AMD, Intel (INTC) juga melakukan langkah-langkah berani untuk bangkit kembali, memposisikan dirinya sebagai kisah turnaround dengan fokus pada layanan pengecoran dan chip x86 serta AI generasi berikutnya. Intel berinvestasi besar-besaran untuk pabrik baru di AS dan Eropa guna menangkap permintaan untuk pengemasan canggih dan onshoring rantai pasokan semikonduktor.
Dalam ekosistem manufaktur, Applied Materials (AMAT) memainkan peran krusial. Meskipun tidak mendesain chip AI, peralatan mereka sangat penting untuk pembuatan hampir setiap chip AI yang ada. Demikian pula, ASML Holding (ASML) dari Belanda adalah produsen peralatan litografi semikonduktor yang sahamnya naik 6,11% sepanjang 2025 dan mengantisipasi pertumbuhan penjualan 15% secara tahunan untuk tahun fiskal 2025, memperkuat posisinya di sektor semikonduktor canggih.
Raksasa teknologi yang berinvestasi besar di AI juga menjadi sorotan. Alphabet (GOOGL), induk perusahaan Google, meningkatkan rangkaian Workspace-nya dengan kemampuan AI dan meluncurkan inovasi seperti Picasso untuk memberdayakan pengembang dan seniman dalam membuat model AI generatif khusus. Sementara itu, Meta Platforms (META) juga merupakan bisnis kuat yang berinvestasi besar-besaran pada infrastruktur AI. Analis memproyeksikan aliran kas bebas signifikan untuk Meta pada tahun 2025.
Di sektor perangkat lunak dan analisis data, Palantir Technologies (PLTR) yang mengembangkan perangkat lunak analisis data berskala besar didukung AI, menunjukkan pertumbuhan yang kuat baik di bisnis komersial AS maupun kontrak pemerintah. Saham Palantir melonjak tinggi berkat pertumbuhan yang kuat.
Untuk komponen esensial lainnya, Micron Technology (MU) menjadi saham AI dengan peringkat tinggi yang menawarkan solusi memori vital untuk aplikasi AI. Sedangkan Vertiv (VRT) mendapatkan keuntungan dari permintaan AI yang tak terpuaskan dengan menyediakan solusi infrastruktur digital dan kontinuitas yang penting. Pendapatan Vertiv diproyeksikan tumbuh 28% pada tahun 2025 dan 21% pada tahun berikutnya.
Dengan demikian, pasar AI menawarkan peluang investasi yang jauh lebih luas daripada sekadar Nvidia. Diversifikasi ke perusahaan-perusahaan yang mendukung seluruh rantai nilai AI, mulai dari desain dan manufaktur chip hingga perangkat lunak dan infrastruktur, dapat menjadi strategi yang bijaksana bagi investor yang mencari keuntungan dalam revolusi kecerdasan buatan.